Kisah AAF, Korban Tragis dengan Luka Bakar 90 Persen

Kisah AAF, Korban Tragis dengan Luka Bakar 90 Persen

MAGELANGEKSPRES.COM,Semasa hidupnya AAF (12) warga Dusun Tempuran Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo, dikenal sebagai anak yang sangat mudah bergaul dan sangat periang. Bahkan saat dijahili oleh kawan sepermainanya pun, ia tidak pernah membalas. Kehidupan dalam ruamh tangga AAF dikenal sangat harmonis. Takdir yang dialami oleh seseorang tidak akan pernah diketahui, hanya yang maha memberi nyawa dan kehidupan saja yang bisa memastikannya. Apalagi urusan hidup dan mati, sebagai manusia biasa hanya mampu menerima dan pasrah terhadap takdir-Nya. Demikian juga takdir yang dialami oleh AAF (12) yang harus menghadap Yang Maha Kuasa setelah tidak kuat menahan perih dan panasnya luka bakar di tubuhnya yang mencapai hingga 90 persen. AAF sudah dikebumikan di makam Desa Losari pada Kamis (28/5). Meskipun sudah tenang menghadap Yang Kuasa, namun bagi sebagian besar warga dan saudaranya, AAF masih terasa berada di sekitar mereka. Sebab selama masa hidupnya AAF tidak pernah berbuat yang tidak menyenangkan dan merugikan orang lain. \"AAF ini masih saudara saya, selama ini perilaku AAF dalam kesehariannya wajar seperti anak seusianya, tidak menunjukan kepribadian yang nakal hingga merugikan orang lain,\" tutur Noer Akhsan salah satu saudara yang kebetulan bertetangga di tempat tinggal AAF dan keluarganya. Menurut Akhsan, selama bulan Ramadan lalu, AAF ini sudah mulai menimba ilmu agama di salah satu pondok pesantren di Temanggung. Kemudian karena kesehatannya terganggu, kemudian oleh bapaknya yakni Aji Firmasyah (37) dibawanya pulang. \"Saat ini kan baru lulus dari SD, dan rencananya akan melanjutkan menempuh pendidikan di Muntilan sambil mondok di salah satu pondok pesantren di Muntilan,\" tuturnya. AAF katanya juga dikenal dengan anak yang sangat penurut, tidak pernah membangkang dan cukup rajin baik di sekolah maupun saat mengaji. Soal prestasi di dunia pendidikan juga tidak kalah dengan anak seusia dan sekelasnya. Bahkan katanya, AAF ini dikenal lebih lincah dan lebih mudah dalam bergaul, meskipun postur tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan anak seusianya. Pergaulan AAF normal seperti anak-anak pada umumnya. \"Kalau pinter banget mungkin tidak, tapi tidak pernah ketinggalan. Sejak masuk sekolah hingga saat ini juga tidak pernah tinggal kelas, selalu naik dan prestasinya cukup bagus. Saya memang cukup paham dengan anak ini, karena selain masih saudara dekat, rumahnya juga sangat dekat. Jadi memang sering ke rumah saya. Kalau ada apa-apa juga sering ke tempat saya,\" tuturnya. Ketika ditanya terkait dengan kondisi rumah tangga orang tua AAF, Ia mengatakan, selama ini rumah tangganya selalu rukun dan harmonis. Apalagi sebagai petani tulen, keluarga AAF ini cukup mapan dengan penghasilannya. \"Keluarganya murni petani, jadi memang hanya mengandalkan pendapatan dari petani. Kondisi perekonomian keluarga juga cukup mapan,\" tuturnya. Tidak hanya AAF yang dikenal periang dan mudah bergaul, bapaknya yakni Aji Firmasyah juga demikian, bahkan di desa Aji Firmansyah ini juga mengikuti sejumlah kegiatan seperti kelompok tani dan sejumlah kegiatan desa lainnya. \"Kalau dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) bapak dari AAF ini juga bagus, lulusan SMK, pergaulannya juga bagus dengan tetangga dan masyarakat desa,\" tuturnya. Saat ini katanya, Aji Firmasyah masih dirawat di Rumah Sakit Sardjito Jogjakarta, keluarga dekat dari Aji juga masih menunggu, sebab luka bakar yang dialami oleh Aji juga cukup parah. Sebagaimana diwartakan koran ini sebelumnya, Kasatreskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin mengatakan, korban AAF mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya hingga akhirnya korban meregang nyawa di Rumah Sakit Sadjito Jogjakarta. Sebelumnya korban bersama ayahnya telah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. \"Keduanya mengalami luka bakar yang cukup parah. Luka bakar anak hampir 90 persen dan luka bakar pada bapaknya pada bagian kedua tangan, kedua kaki dan sebagian di dada dan leher,\" terangnya. Kedua korban ini dilarikan ke RSUD Djojonegoro Temanggung pada Rabu (27/5) sore, namun karena luka yang dialami cukup parah maka keduanya langsung dirujuk ke RS dr Sardjito. \"Korban AAF meninggal pada Rabu (27/5) malam antara pukul 24.00 hingga 01.00 WIB, sedangkan ayah korban masih dalam perawatan,\" terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: